MAKALAH
PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK NON TES
“SOSIOMETRI”
PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK NON TES
“SOSIOMETRI”
Disusun oleh :
NURUL LAILA RAMADHANI 13144200087
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, Kami dapat menyusun makalah yang kami beri judul “ SOSIOMETRI” tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pemahaman Individu Teknik Non Tes,
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan.Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat Kami harapkan agar dapat dijadikan pelajaran dalam penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi Kami khususnya,dan bagi para pembaca umumnya.
Yogyakarta, Desember
2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
Sosiometri..............................................................................
2.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Daftar Pustaka....................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Daftar Pustaka....................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Latar Belakang Sebagai calon guru atau
pendidik kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas
untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita harus mengerti psikokologi
anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan anak yang mempunyai bakat
tertentu. Untuk itu kita harus mengetahui tingkat kemampuan dan
perkembangan peserta didik. Dengan tes dan non tes. Tes yang digunakan bisa bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik. Selain itu, tes bisa membantu kita untuk dapat mengetahui kemampuan juga kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya. Sosiometri merupakan suatu teknik untuk menyelidiki hubungan sosial antara anggota-anggota dalam suatu kelompok. Tes sosiometri menghasilkan data atau informasi mengenai jaringan-jaringan komunikasi dalam kelompok-kelompok tertentu, yang terdiri dari 10-50 orang; satu kelas disekolah dapat merupakan kelompok semacam itu.
Didalam rangga program bimbingan disekolah tes sosiometris digunakan untuk menolong ahli bimbingan atau guru penyuluhan untuk mengetahui jaringan-jaringan komunikasi antara murid-murid dalam kelas tertentu dan berdasarkan pengetahuan itu membentuk kelompok-kelompok murid kelas itu. Diharapkan bahwa jaringan-jaringan komunikasi dalam kelas itu akan lebih baik dari pada sebelum tes sosiometris diberikan. Dalam menilai baik atau buruk hubungan berteman dapat digunakan beberapa norma, yaitu frekuensi pertemuan (sering atau tidak sering bergaul), intensitet pergaulan(hubungan dalam pergaulan itu intim atau tidak intim), popularitas pergaulan (bergaul dengan banyak teman atau dengan beberapa saja).
perkembangan peserta didik. Dengan tes dan non tes. Tes yang digunakan bisa bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik. Selain itu, tes bisa membantu kita untuk dapat mengetahui kemampuan juga kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya. Sosiometri merupakan suatu teknik untuk menyelidiki hubungan sosial antara anggota-anggota dalam suatu kelompok. Tes sosiometri menghasilkan data atau informasi mengenai jaringan-jaringan komunikasi dalam kelompok-kelompok tertentu, yang terdiri dari 10-50 orang; satu kelas disekolah dapat merupakan kelompok semacam itu.
Didalam rangga program bimbingan disekolah tes sosiometris digunakan untuk menolong ahli bimbingan atau guru penyuluhan untuk mengetahui jaringan-jaringan komunikasi antara murid-murid dalam kelas tertentu dan berdasarkan pengetahuan itu membentuk kelompok-kelompok murid kelas itu. Diharapkan bahwa jaringan-jaringan komunikasi dalam kelas itu akan lebih baik dari pada sebelum tes sosiometris diberikan. Dalam menilai baik atau buruk hubungan berteman dapat digunakan beberapa norma, yaitu frekuensi pertemuan (sering atau tidak sering bergaul), intensitet pergaulan(hubungan dalam pergaulan itu intim atau tidak intim), popularitas pergaulan (bergaul dengan banyak teman atau dengan beberapa saja).
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud sosiometri di bimbingan dan konseling ?
2.
Bagaimana cara melakukan tes sosiometri?
C.
TUJUAN MASALAH
Tujuan
penulisan makalah ini adalah agar kita semakin mampu menerima keadaan individu
(siswa)
seperti apa adanya dansekaligus keberadaan siswa baik dari segi kelebihan
maupun
kekurangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sosiometri
·
Menurut Beberapa Ahli :
1. I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985
Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai
hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid.
2. Bimo Walgito, 1987
Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau
hubungan berteman seseorang.
3. WS. Winkel, 1985
Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang hubungan
sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang ( 10 - 50 orang
), berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok
4. Dewa Ktut Sukardi, 1983
Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur hubungan sosial
siswa dalam kelompok.
5. Depdikbud, 1975
Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok
individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari
masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian sosiometri
adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang
individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan
sosialnya dalam suatu kelompok.
·
Metode Sosiometri adalah suatu metode
pengumpulan serta analisis data mengenai pilihan komunikasi dan pola interaksi
antar individu dan kelompok. dapat dikatakan bahwa sosiometri adalah kajian dan
pengukuran pilhan sosial, sosiometri disebut juga sebagai sarana untuk mengkaji
"tarikan" (traction) dan "tolakan" (repulsion)
anggota-anggota suatu kelompok
B. Macam- Macam Sosiometri
Tes Sosiometri
ada dua macam , yaitu :
·
Tes yang
mengharuskan untuk memilih beberapa teman dalam kelompok sebagai pernyataan
kesukaan untuk melakukan kegiatan tertentu criteriumbersama-sama
dengan teman-teman yang dipilih.
·
Tes yang
mengharuskan menyatakan kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap teman-teman
dalam kelompok pada umumnya.
Tes sosiometri jenis pertama paling sering digunakan di institusi-institusi
pendidikan dengan tujuan meningkatkan jaringan hubungan sosial dalam
kelompok,sedangkan jenis yang kedua jarang digunakan, dan inipun untuk
mengetahui jaringan hubungan sosial pada umumnya saja.
C. Ciri- Ciri Sosiometri
Berikut adalah ciri khas penggunaan angket sosiometri atau tes sosiometri ,
yang terikat pada situasi pergaulan sosial atau kriterium (creterium)
tertentu.
o Dijelaskan kepada siswa yang tergabung dalam suatu
kelompok, misalnya satuan kelas, bahwa akan dibentuk kelompok-kelompok lebih
kecil ( 4-6 orang ) dalam rangka mengadakan kegiatan tertentu, seperti belajar
kelompok dalam kelas, rekreasi bersama ke pantai, dsb. Kegiatan tertentu itu
merupakan situasi pergaulan sosial ( criterion ) yang menjadi dasar bagi
pilihan-pilihan.
o Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang
disediakan namabeberapa teman di dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan
lebih suka melakukan kegiatan itu. Jumlah teman yang boleh dipilih biasanya
tiga orang, dalam urutan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Yang terungkap
dalam pilihan-pilihan itu bukanlah jaringan hubungan sosial yang sekarang ini
sudah ada, melainkan keinginan masing-masing siswa terhadap kegiatan-kegiatan
tertentu dalam hal pembentukan kelompok.
o Setiap siswa dalam kelompok menangkap dengan jelas
kegiatan apa yang dimaksud, dan mengetahui bahwa kegiatan itu terbuka bagi
semua.
o Pilihan-pilihan dinyatakan secara rahasia dan hasil
keseluruhan pemilihan juga dirahasiakan. Hal ini mencegah timbulnya rasa tidak
enakpada siswa, yang tidak suka pilihannya diketahui umum atau akan mengetahui
bahwa ia tidak dipilih. Ciri kerahasiaan juga memungkinkan bahwa dibentuk
kelompok-kelompok kecil yang tidak seluruhnya sesuai dengan pilihan-pilihan
siswa sendiri.
o Biasanya siswa diminta untuk menyatakan siapa yang
mereka pilih, bukan siapa yang tidak mereka pilih dalam urutan tidak begitu
disukai, kurang disukai, tidak disukai, sama sekali tidak disukai. Menyatakan
pilihan yang negatif mudah dirasakan sebagai beban psikologis lebih-lebih dalam
lingkungan kebudayaan yang menekankan kelincahan dalam pergaulan sosial sebagai
ideal.
Tenaga kependidikan yang dapat menerapkan tes sosiometri adalah guru
bidang studi, wali kelas, dan tenaga ahli bimbingan, tergantung dari
kegiatan yang akan dilakukan.
D.
Bentuk-bentuk sosiometri
Ada beberapa bentuk analisis
sosiometri diantaranya :
1.
Matrix sosiometri
Matrix adalah tatanan angka-angka
atau lambang-lambang lain dalam bentuk segi empat. Data yang diperoleh dari
angket sosiometri kemudian dirangkum dalam matrik sosiometri yaitu dalam suatu
tabel yang berisi nama pilihan. Nama pilihan tersebut yaitu yang sudah dipilih oleh
peserta. Bentuk hubungan nya seperti :
a)
Bentuk segitiga (triangle).
Bentuk ini merupakan suatu
persahabatan atau hubungan yang mempunyai intensitas yang cukup kuat.
b)
Bentuk bintang (star).
Bentuk ini kurang baik sebab jika A
(yang berkedudukan sebagai pusat)tidak ada maka kelompok itu akan pecah.
c)
Berbentuk jala (network).
Hubungan cukup menyeluruh, baik,
kuat dan hilangnya seseorang tidak akan membuat kelompoknya pecah karena
hubungan ini mempunyai intensitas yang cukup kuat.
d)
Berbentuk rantai (chain).
Hubungan searah atau sepihak, tidak
menyeluruh. Kelompok demikian ini keadaanya rapuh.
2. Sosiogram
Arti sosiogram sendiri yaitu bagan
pilihan yang dibuat dalam sekelompok, lebih banyak pada hal-hal yang praktis
dari pada maksud dan tujuan penelitian, atau karena analisisnya matematis dan
sulit sehingga membutuhkan ruang yang demikian banyak yang tidak dimungkinkan.
3.
Indeks sosiometri
Indeks sosiometri adalah angka
tunggal yang terhitung dari suatu angka bilangan atau lebih yang dihasilkan
oleh data sosiometri. Indeks ini menunjukan karakteristik sosiometri individu,
kelompok dan merupakan kesimpulan.
Semua bentuk sosiometri diatas
memiliki kemungkinan-kemungkinan serta implikasi paling banyak untuk penilitian
behavioral.
E.
Fungsi
dari Sosiometri
v Sebagai
alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar
terhadap relasi sosial dan status dari masing-masing anggota kelompok yang
bersangkutan.
v Sebagai
alat untuk memperbaiki hubungan insani (human relation) diantara anggota-anggota
kelompok tertentu.
v Dapat
digunakan untuk menentukan kelompok kerja.
v Dapat
digunakan untuk meneliti kemampuan memimpin seorang individu dalam kelompok
tertentu untuk suatu kegiatan tertentu
F.
Manfaat
atau Tujuan Sosiometri
Dengan
mempelajari data sosiometri seorang konselor dapat :
1.
Menemukan murid mana yang ternyata mempunyai permasalahan dalam proses penyesuaian
diri dengan kelompoknya.
2.
Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid dengan penerimaan
sosialnya.
3. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tersebut.
3. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tersebut.
4.
Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih
baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian dikelas tertentu.
Cara
untuk menciptakan suasana/iklim sosial yang baik :
a. Membentuk kelompok belajar / kelompok kerja
b.
Mempersatukan kelompok yang minoritas di dalam satu kelas dengan kelompok
mayoritas
c.
Menciptakan hubungan yang harmonis dan baik
d.
Membangun perasaan berhasil dan berprestasie. Hendaknya ditanamka Untuk
memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya.
5. Memperbaiki
penyesuaian hubungan sosial siswa secara individual.
6. Mempelajari
akibat-akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan sosial di kalangan
siswa.
7. Mempelajari
mutu kepemimpinan dalam stuasi yang bermacam-macam.
8. Menemukan norma-norma pergaulan antarsiswa yang
diinginkan dalam kelompok / kelas bersangkutan.
G. Cara Pengerjaan Sosiometri
1. Siswa diberi daftar isian/angket sosiometri
dan diminta untuk menuliskan identitas dirinya.
Konselor memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari angket sosiometri, dan menjelaskan petunjuk pengisiannya.
Konselor memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari angket sosiometri, dan menjelaskan petunjuk pengisiannya.
2.
Konselor mempersilahkan kepada siswa
untuk mengisi angket sosiometri, yaitu dengan cara menuliskan teman yang paling
disukai dan yang paling tidak ia sukai disertai alasan-alasannya.
3.
Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan
dengan jujur, dengan memberikan jaminan kerahasiaan terhadap semua jawabannya
4.
Menginformasikan bahwa hasil angket
sosiometri ini akan dijadikan acuan dalam memberikan layanan (bantuan) pada
siswa.
H. Pengolahan Hasil
Pengolahan hasil Instrumen sosiometeri mengacu pada
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Siapkan tabel sosiometri yang berisikan nama pemilih / penolak dan nama yang dipilih / ditolak dalam satu kelas.
b. Masukkan data yang diperoleh dari angket sosiometri ke dalam tabel tersebut dengan ketentuan angka 1 untuk pilihan pertama ( 1 ) angka 2 untuk pilihan kedus ( 2 ), angka 3 untuk penolakan pertama ( 3 ) dan angka 4 untuk penolakan kedua ( 4 ), sehingga akan tampak skor pilihan dengan rumus jumlah angka 1 ditambah jumlah angka 2 serta skor penolakan dengan rumus jumlah angka 3 ditambah jumlah angka 4..
c. Dari tabulasi yang ada dituangkan dalam tebel varian pilihan ( Cs ) untuk mengetahui indeks pilihan dengan rumus :
a. Siapkan tabel sosiometri yang berisikan nama pemilih / penolak dan nama yang dipilih / ditolak dalam satu kelas.
b. Masukkan data yang diperoleh dari angket sosiometri ke dalam tabel tersebut dengan ketentuan angka 1 untuk pilihan pertama ( 1 ) angka 2 untuk pilihan kedus ( 2 ), angka 3 untuk penolakan pertama ( 3 ) dan angka 4 untuk penolakan kedua ( 4 ), sehingga akan tampak skor pilihan dengan rumus jumlah angka 1 ditambah jumlah angka 2 serta skor penolakan dengan rumus jumlah angka 3 ditambah jumlah angka 4..
c. Dari tabulasi yang ada dituangkan dalam tebel varian pilihan ( Cs ) untuk mengetahui indeks pilihan dengan rumus :
SKOR
( N x p )
N : Jumlah Responden
P : Jumlah Pilihan
d. Selanjutnya dituangkan dalam tebel varian penolakan ( Rs ) untuk mengetahui indeks penolakan dengan rumus :
SKOR
X – 1
( N x p )
( N x p )
N : Jumlah Responden
P : Jumlah Pilihan
d. Selanjutnya dituangkan dalam tebel varian penolakan ( Rs ) untuk mengetahui indeks penolakan dengan rumus :
SKOR
X – 1
( N x p )
N : Jumlah Responden
P : Jumlah Penolakan
e. Selanjutnya dituangkan lagi dalam tebel varian pemilihan dan penolakan ( CRs ) untuk mengetahui indeks pemilihan dan penolakan dengan rumus :
SKOR Pemilihan + SKOR Penolakan
P : Jumlah Penolakan
e. Selanjutnya dituangkan lagi dalam tebel varian pemilihan dan penolakan ( CRs ) untuk mengetahui indeks pemilihan dan penolakan dengan rumus :
SKOR Pemilihan + SKOR Penolakan
( N x q )
N : Jumlah Responden
q : Jumlah Pemilihan dan Penolakan
f. Dari tabulasi yang ada dituangkan dalam bentuk sosiogram untuk melihat hubungan antar individu dalam kelompok tersebut.
q : Jumlah Pemilihan dan Penolakan
f. Dari tabulasi yang ada dituangkan dalam bentuk sosiogram untuk melihat hubungan antar individu dalam kelompok tersebut.
d. Penyampaian Hasil
Hasil dari pengolahan Instrumentasi perlu disampaikan kepada fihak-fihak yang terkait secara langsung dengan responden. Dalam penyampaian hasil instrumentasi ini tetap harus menjaga kerahasiaan, tidak boleh disampaikan/diumumkan secara terbuka dan dijadikan pembicataan umum.
Dalam forum khusus, hasil instrumentasi dapat dijadikan topik bahasan/diskusi, namun tetap harus menjaga kerahasiaan responden (tidak menyebut nama responden).
Dari keseluruhan penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi ini hasil yang diperoleh disampaikan kepada masing-masing responden, dalam bentuk Profil Individual, sedangkan kepada Guru bimbingan dan konseling/Kepala Sekolah diberikan Data rekap dan data pendukung lainnya, sebagai bahan untuk pemberian layanan lebih lanjut.
Penyampaian hasil instrumentasi kepada masing-masing responden akan lebih baik apabila disampiakan secara individual, sehingga konselor dapat berkomunikasi dan menjelaskan isi dari laporan hasil instrumentasi yang akan diberikan dalam bentuk format individual, dan sekaligus bagi siswa yang memiliki permasalahan dapat diberikan penjelasan untuk langkah-langkah tindak lanjut berikutnya
Hasil dari pengolahan Instrumentasi perlu disampaikan kepada fihak-fihak yang terkait secara langsung dengan responden. Dalam penyampaian hasil instrumentasi ini tetap harus menjaga kerahasiaan, tidak boleh disampaikan/diumumkan secara terbuka dan dijadikan pembicataan umum.
Dalam forum khusus, hasil instrumentasi dapat dijadikan topik bahasan/diskusi, namun tetap harus menjaga kerahasiaan responden (tidak menyebut nama responden).
Dari keseluruhan penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi ini hasil yang diperoleh disampaikan kepada masing-masing responden, dalam bentuk Profil Individual, sedangkan kepada Guru bimbingan dan konseling/Kepala Sekolah diberikan Data rekap dan data pendukung lainnya, sebagai bahan untuk pemberian layanan lebih lanjut.
Penyampaian hasil instrumentasi kepada masing-masing responden akan lebih baik apabila disampiakan secara individual, sehingga konselor dapat berkomunikasi dan menjelaskan isi dari laporan hasil instrumentasi yang akan diberikan dalam bentuk format individual, dan sekaligus bagi siswa yang memiliki permasalahan dapat diberikan penjelasan untuk langkah-langkah tindak lanjut berikutnya
I. Kegunaan Sosiometri
Sosiometri dapat
dipergunakan untuk :
Ø Memperbaiki hubungan insani.
Ø Menentukan kelompok kerja
Ø Mengetahui bagaimana hubungan sosial atau berteman
seorang individu denganindividu lainnya.
Ø Mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang
individu dalam kelompok sosial tertentu.
Ø Menemukan individu mana yang diterima atau ditolak
dalam kelompok social tertentu.
J. Norma- Norma Sosiometri
Baik tidaknya hubungan sosial individu dengan individu lain dapat dilihat
dari beberapa segi yaitu :
§ Frekuensi hubungan, yaitu sering tidaknya individu
bergaul. makin sering individu bergaul, pada umumnya individu itu makin baik
dalam segi hubungan sosialnya. Bagi individu yang mengisolir diri, di mana ia
kurang bergaul, hal ini menunjukkan bahwa di dalam pergaulannya kurang baik.
§ Intensitas hubungan, yaitu intim tidaknya individu
bergaul. Makin intim atau mendalamseseorang dalam hubungan sosialnya dapat
dinyatakan bahwa hubungan sosialnya makin baik. Teman intim merupakan teman
akrab yang mempunyai intensitas hubungan yang mendalam.
§ Popularitas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman
bergaul. Makin banyak teman di dalam pergaulan pada umumnya dapat dinyatakan
makin baik dalam hubungan sosialnya. Faktor popularitas tersebut digunakan
sebagai ukuran atau kriteria untuk melihat baik tidaknya seseorang dalam
hubungan atau kontak sosialnya.
K. Kelebihan Sosiometri
Beberapa kelebihan
sosiometri antara lain :
a. Sosiometri mudah dilakukan karena guru tinggal meminta anak didik untukmenyebutkan dengan siapa anak senang bermain atau belajar
b. Pengolahan hasil pengumpulan data relatif mudah karena guru tinggalmentabulasi pilihan masing-masing anak
c. Dalam waktu singkat dapat diperoleh informasi yang diperlukan
d. Tidak menelan biaya banyak
e. Tidak perlu kemampuan khusus untuk melakukan sosiometri
a. Sosiometri mudah dilakukan karena guru tinggal meminta anak didik untukmenyebutkan dengan siapa anak senang bermain atau belajar
b. Pengolahan hasil pengumpulan data relatif mudah karena guru tinggalmentabulasi pilihan masing-masing anak
c. Dalam waktu singkat dapat diperoleh informasi yang diperlukan
d. Tidak menelan biaya banyak
e. Tidak perlu kemampuan khusus untuk melakukan sosiometri
L.
Kelemahan
sosiometri
Dua kelemahan
Sosiometri anatara lain :
a. Informasi terkumpul hanya dari ungkapan yang disampaikan anak
a. Informasi terkumpul hanya dari ungkapan yang disampaikan anak
b. Bersifat sangat
situasional (tergantung keadaan anak saat itu)
M. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan
Sosiometri
Sosiometri tidak seharusnya dipergunakan sendirian,
terlepas dari data yang dikumpulkan
melalui metode lain.
Agar menghasilkan data yang valid, pembimbing/pengumpul
data harus mengikuti semua
prosedur / langkah-langkah penyelenggaraan sosiometri
secara tepat.
Informasi yang diperoleh harus dijaga kerahasiannya.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya anak yang terisolir menjadi makin rendah
diri.
Perlu diusahakan untuk meniadakan klik-klik di dalam
kelompok sosial.
Pemindahan anak-anak yang terisolir masuk ke dalam kelompok
lain, harus diperhatikan
interaksi penerimaan kedua belah pihak.Pembimbing
perlu menyadari kebutuhan khusus apa
yang diperlukan oleh individu-individu tertentu.
N. Angket / Kuesioner Sosiometri
Untuk mendapatkan materi di dalam sosiometri, biasanya
dipergunakan angket sosiometri dan hasil dari kuesioner ini diolah lebih lanjut
sehingga menghasilkan sosiometri itu. Angket tersebut dapat berbentuk sebagai
berikut :
1.
Bentuk pertama
Tanggal : ...........................
Nama : ..............................
Kriterium : ........................
Yang disukai : Yang tidak disukai :
1. ............................................. 1. ............................................
2. ............................................. 2.
............................................
3. ............................................. 3.
............................................
2. Bentuk
kedua.
A. Siapakah diantara teman-temanmu yang kamu pilih sebagai teman belajar ?
1. ............................................alasan
...............................................
2. ............................................alasan
...............................................
3. ............................................alasan
...............................................
B. Siapakah diantara teman-temanmu yang tidak kamu sukai untuk belajar
bersama ?
1. ............................................alasan
...............................................
2. ............................................alasan
...............................................
3. ............................................alasan
...............................................
Dengan
melihat angket sosiometri, kita dapat mengetahui macam/ bentuk dalam
menentukan hubungan sosial :
§ Pemilihan sebagai arah yang positif.
§ Pemilihan sebagai arah yang negatif.
O. Bentuk-bentuk Sosiogram
Sosiogram adalah diagram yang menunjukkan hubungan
atau interaksi individu dalam sebuah kelompok, yang sekaligus dapat pula
ditemukan pola hubungan sosial individu dengan individu lainnya. Sosiogram
dapat dituangkan dalam bentuk sejumlah lingkaran (dari terkecil sampai
terbesar) dan dalam bentuk lajur.
Contoh
sosiogram :
·
Bentuk Lajur.
·
Bentuk Lingkaran
P. Konfigurasi dalam Sosiogram
Sehubungan dengan macam/bentuk hubungan sosial
(pemilihan dan penolakan), maka kita dapat mengetahui adanya beberapa
konfigurasi yang menyatakan erat tidaknya hubungan/relasi sosial yang
terjadi.Konfigurasi adalah hubungan atau relasi sosial dari individu -individu
dalam suatu kelompok sehingga membentuk suatu susunan yang tertentu (Bimo
Walgito, 1987).
Q. Tahap- Tahap Pelaksanaan Sosiometri
Tahap-tahap dalam pelaksanaan sosiometri adalah:
a.
Tahap persiapan
b.
Menentukan
kelompok siswa yang akan diselidiki.
c.
Memberikan
informasi atau keterangan tentang tujuan penyelenggaraan sosiometri.
d.
Mempersiapkan
angket sosiometri
e.
Tahap
Pelaksanaan
f.
Membagikan dan
mengisi angket sosiometri.
g.
Mengumpulkan
kembali dan memeriksa apakah angket sudah diisi dengan benar
h.
Tahap Pengolahan
i.
Memeriksa hasil
angket
Mengolah data sosiometri dengan cara menganalisa
indeks, menyusun table tabulasi, membuat sosigram.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Sosiometri merupakan suatu teknik untuk menyelidiki hubungan sosial antara anggota-anggota dalam suatu kelompok.Tes sosiometri menghasilkan data atau informasi mengenai jaringan-jaringan komunikasi dalam kelompok-kelompok tertentu, yang terdiri dari 10-50 orang. Ada beberapa bentuk analisis sosiometri diantaranya :
a.
Matrix sosiometri
b.
Sosiogram
c.
Indeks sosiometri
Dengan
mempelajari data sosiometri seorang konselor dapat :
1. Menemukan
murid mana yang ternyata mempunyai permasalahan dalam proses penyesuaian diri
dengan kelompoknya.
2. Membantu
meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid dengan penerimaan
sosialnya.
3. Membantu
meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah pergaulan yang
sedang dialami oleh individu tersebut.
4. Merencanakan
program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan
sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian dikelas tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Winkel W.S. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DISEKOLAH MENENGAH. Gramedia. Jakarta.1982
Aiken. L. R. 1997. Psychological testing and assessment. (8th edition). Tokyo: Allin and Bacon
www.papaninfo.com/pdf/contoh-bentuk-sosiometri.html
www.surgamakalah.com/.../sekilas-tentang-metode-sosiometri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar