Sabtu, 02 Mei 2015

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu dan individu. Individu dan kelompok. Kelompok dan kelompok . Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, atau bisa juga dipengaruhi karena iklan. Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati.. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Interaksi sosial ?
2.      Bagaimana ciri dari Interaksi sosial ?
3.      Bagaimana Faktor terjadinya interaksi sosial ?
4.      Bagaimana Situasi Interaksi Sosial?
5.      Bagaimana Syarat terjadinya interaksi sosial ?
6.      Bagaimana sifat dan bentuk interaksi sosial ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui apa pengertian interaksi sosial.
2.      Mengetahui ciri dari interaksi sosial.
3.      Mengerti Faktor dari interaksi sosial.
4.      Mengetahui bagaimana situasi sosial pada interaksi sosial.
5.      Mengetahui bagaimana syarat terjadinya interaksi sosial.
6.      Mengetahui sifat dan bentuk interaksi sosial.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat meleburkan diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.

B.     CIRI INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima.
Karakteristik Interaksi Sosial
1.      Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
2.      Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver).
3.      Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian diantara pengirim dan penerima.

C.    FAKTOR TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
1.      Faktor Internal
a.       Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
b.      Dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c.       Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
d.      Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama. Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.
2.      Faktor Eksternal
a.      Imitasi
G. Tarde (lih.Gerungan,1966) faktor yang mendasari interaksi adalah faktor imitasi. Imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Menurut Tarde imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau yang melandasi interaksi sosial.
Imitasi berperan dalam interaksi sosial, misalnya perkembangan bahasa. Apa yang diucapkan oleh anak akan mengimitasi bdari keadaan sekelilingnya. Anak mengimitasi apa yang didengarnya yang kemudian menyampaikan kepada orang lain sehingga dengan demikian berkembanglah bahasa anak itu sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial. . Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai.
b.      Identifikasi
Menurut Freud seorang tokoh psikologi dalam khususnya dalam psikoanalisis mengemukakan bahwa identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain. Menurut Freud anak mempelajari norma sosial dari orang tuanya dengan dua cara
·         Anak mempelajari dan menerima norma-norma sosial itu karena orang tua dengan sengaja mendidiknya.
·         Kesadaran akan norma-norma sosial juga dapat diperoleh anak dengan jalan identifikasi yaitu anak mengidentifikasikan diri pada orang tua, baik pada ibu maupun pada ayah.
Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya.
c.       Sugesti
Sugesti adalah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri maupun yng datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan.
Sugesti dibedakan menjadi dua :
1.      Auto-sugesti yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan.
2.      Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain.
Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
d.      Simpati
Merupakan perasaan rasa tertarik pada orang lain. Oleh karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar logis, raional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi. Contoh : Ucapan turut berduka, tanpa datang ke rumah duka. Jadi hanya ungkapan tanpa tindakan. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.
e.       Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.
f.       Motivasi
Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.
D.    SITUASI SOSIAL
Situasi sosial adalah tiap-tiap situasi di mana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Menurut analisis dan uraian M. Sherif (13), seorang ahli ilmu jiwa yang hidup di Amerika Serikat, situasi-situasi sosial itu dapat dibagi-bagi ke dalam dua golongan utama, yaitu:
1.      Togrthersness(situasi kebersamaan)
2.      Group Situation(situasi kelompok sosial)
1.    Situasi Kebersamaan
Situasi kebersamaan itu merupakan situasi dimana berkumpul sejumlah orang yang sebelumnya tidak kenal mengenal dan interaksi sosial yang lalu terdapat antara mereka itu tidak mendalam.
Contoh : orang yang berkumpul dalam sebuah toko besar atau pasar merupakan suatu situasi sosial yang harus disebut situasi kebersamaan.
2.    Situasi Kelompok Sosial
Situasi ini merupakan situasi didalam kelompok dimana kelompok sosial tempat orang-orangnya berinteraksi itu merupakan suatu keseluruhan.
Contoh : suatu kelas di sekolah (mempunyai tujuan atau misi yang sama)

E.     SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
1.      Kontak Sosial
Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu :
a.       Menurut cara yang dilakukan
Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
b.      Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
Kontak primer dan kontak sekunder.
c.       Menurut sifat
Kontak positif dan kontak negatif.
2.      Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
3.      Tindakan Sosial
Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
a.       Tindakan rasional instrumental
Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.
b.      Tindakan rasional berorientasi nilai
Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
c.       Tindakan tradisional
Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
d.      Tindakan efektif
Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelaku.



F.     BENTUK DAN SIFAT INTERAKSI SOSIAL
Dalam proses interaksi sosial menghasilkan 2 bentuk yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif.
1.      Proses/interaksi Sosial Asosiatif
Adalah proses sosial yang membawa ke arah persatuan dan kerja sama. Proses ini disebut juga sebagai proses yang positif. Beberapa proses sosial yang bersifat asosiatif adalah :
a.       Akulturasi (acculturation)
Merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan asing/kebudayaan lain tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
b.      Asimilasi
Proses asimilasi terjadi apabila dalam masyarakat terdapat perbedaan kebudayaan diantara kedua belah pihak, ada proses saling menyesuaikan, ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
c.       Kerja sama (cooperation)
Merupakan bentuk yang paling utama dalam proses interaksi sosial karena interaksi sosial yang dilakukan oleh seorang/kelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan/­ kebutuhan bersama.
d.      Akomodasi
Sebagai proses usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk meredakan atau memecahkan konflik dalam rangka mencapai kestabilan.
2.      Proses/interaksi sosial disosiatif
Merupakan interaksi sosial yang membawa ke arah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif yaitu :
a.       Konflik Sosial/pertentangan
Dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih, maupun kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
b.      Persaingan (competition)
 suatu proses sosial yang melibatkan mencapai keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman/kekerasan.
c.       Kontrovensi
Merupakan suatu proses sosial yang posisinya berada diantara persaingan dan konflik. Kontrovensi dapat berwujud sikap tidak senang, baik secara terbuka/sembunyi-sembunyi
G.    PELUANG TERJADINYA MASALAH DALAM INTERAKSI SOSIAL
a.       Tawuran yang diakibatkan adanya perselisihan pendapat antar sekolah
b.      Permasalahan pribadi karena masalah berrbicara yang dianggap kurang pantas












HASIL DISKUSI KELOMPOK
1.      RAHMAT LISTIYONO
Bagaimana cara membangun komunikasi antar masyarakat yang misalnya berbeda aliran agama ( Ahmadiyah, Muhammadiyah, NU )?
NURUL LAILA RAMADHANI
Cara membangun komunikasi yang baik yaitu dengan saling membantu, jangan saling olok mengolok, serta harus saling menghormati. Setiap perbedaan yang ada dijadikan sebagai suatu keberagaman yang menghasilnya suatu toleransi dalam beragama.
2.      NOVITA DENIK P
Apa saja peluang terjadinya masalah dalam interaksi sosial?
FAJAR RAHMAWATI
Peluang terjadinya masalah misalnya tawuran antar pelajar. Biasanya terjadi karena adanya suatu masalah akibat percekcokan antar sekolah. Biasanya terjadi hanya pada dua atau tiga orang saja. Namun karena sering dikait kaitkan dengan sekolah , biasanya semua ikut dalam tawuran tersebut.
3.      Lintang
Jelaskan tentang faktor auto sugesti beserta contohnya !
Listi Aprilia
Auto sugesti adalah sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan.
Contohnya yaitu : Bila kita sakit kita memotivasi diri kita sendiri, ayo aku harus sembuh, sehingga ada kekuatan yang membantu kita untuk sembuh yaitu sugesti kita pada diri sendiri.
4.      ENI ASTUTI
Bagaimana pendekatan seorang konselor apabila ada siswa yang tidak bisa berinteraksi dengan teman?
ARI SETYANINGRUM
Kita sebagai konselor harus mulai mengenal siswa tersebut, dekati dengan pelan – pelan, mulailah tanyakan pada dia apa masalah yang sedang dialami, atau tanyakan pada teman – temannya sebenarnya bagaimana individu tersebut berinteraksi apakah sudah seperti itu ataukah baru waktu dekat saja.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Motivasi, Simpati dan Empati. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi.











DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah (2007) pendidikan lingkungan sosial budaya dan tehnologi, Bandung Yasindo Multi Aspek
Kuswanto dan bambang siswanto (2003) sosiologi, solo tiga serangkai

Drs. Bimo walgito (1998) psikologi sosial (suatu pengantar) yogyakarta, andi offset 

4 komentar: