BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bimbingan
dan konseling perkembangan adalah layanan bimbingan dan konseling yang
dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan/kelemahan, minat dan
isue-isue yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian
penting dan integral dari keseluruhan program pendidikan. Didalam bimbingan dan
konseling perkembangan terdapat komponen yang sangat penting yaitu program
layanan bimbingan dan konseling komperhensif. Pada Gysbers dan Henderson (2000;
Gysbers, 2001) menyarankan bahwa program bimbingan dan konseling perkembangan
komperhensif sekolah yang benar adalah program yang terintegrasi baik dengan
kurikulum yang mendukung, misi sekolah dan pemerintahan daerah setempat, dan
melengkapi pada program-program akademik yang ada. Bimbingan dan konseling
merupakan layanan bimbingan yang memadukan layanan dasar, responsif,
perencanaan individual, dukungan sistem baik manajemen dan akuntabilitas
layanan untuk mencapai pelayanan yang maksimal. Layanan ini fokus pada semua
bidang layanan baik bidang pribadi, sosial, belajar, akademik dan bidang karir
pada semua peserta didik dalam setiap tahap perkembangannya.
Upaya
untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik tersebut merupakan wilayah
garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan
berbasis data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang
mempengaruhinya. Dalam pelaksanaannya layanan bimbingan dan konseling
memerlukan kolaborasi antara konselor dengan pimpinan sekolah, guru mata
pelajaran, staf administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-pihak terkait
lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan dan
konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan
diberikan kepada peserta didik dalam rangka menunjang tercapainya tujuan
pendidikan dan visi/misi di sekolah. Penyusunan program bimbingan dan konseling
hendaknya merujuk pada pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang
berkaitan dengan kebutuhan nyata di sekolah yang disesuaikan dengan tahapan
perkembangan peserta didik sehingga program yang dilaksanakan merupakan program
yang realistik dan dapat mengembangkan potensi-potensi individu secara optimal
dan sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pelaksanaan layanan BK di SMA N 1 Pengasih?
2. Bagaimana
perkembagan siswa disegala bidang perkembangan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui
bagaimana pelaksanaan BK di SMA N 1 Pengasih.
2. Mengetahui
perkembangan siswa di segala bidang perkembangan.
D. Waktu
dan Tempat Observasi
1. Hari,
tanggal : Senin, 6 April 2015
2. Waktu : Pukul
09.00-10.30
3. Tempat : SMA NEGERI 1 PENGASIH
E. Metode
Observasi
1. Wawancara kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Pengasih
2. Wawancara
dengan Guru Bimbingan dan Konseling
3. Wawancara
kepada Peserta Didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
sekolah mengenai informasi tentang ke BK an.
a. Perbandingan
Guru Bimbingan Konseling dengan jumlah siswa
Di SMA N 1 Pengasih setelah melakukan wawancara
dengan koordinator guru BK diperoleh hasil sebagai berikut :
·
Jumlah siswa kelas X MIA dan IIS :
187 siswa
·
Jumlah siswa kelas XI MIA dan IIS :
192 siswa
·
Jumlah siswa kelas XII IPA dan IPS : 156 siswa
Dilihat dari jumlah siswa sebenarnya ini
melampaui jumlah 150 siswa per satu pembimbing atau guru BK. Tetapi karena di
SMA N 1 Pengasih ini guru Bimbingan dan Konseling mengikuti anak didik per
kelas misalnya guru pembimbing di kelas X akan melanjutkan lagi menjadi guru
pembimbing kelas XI dan XII nya.
b. Fasilitas
Pendukung ruang BK
Di
SMA N 1 Pengasih termasuk sudah lengkap untuk menunjang pemberian bimbingan
karena sudah adanya ruang :
·
Ruang Konseling kelompok
·
Ruang konseling pribadi
·
Ruang guru
·
Ruang tamu
·
Almari untuk dokumen
Tetapi menurut guru BK hal ini termasuk
kurang karena pada ruang bimbingan kelompok dan pribadi tidak terlalu rapat.
c. Latar
Belakang Pendidikan Guru BK
·
Dra. Salami lulusan dari Universitas
Negeri Yogyakarta dengan jurusan Bimbingan dan Konseling
·
dari Universitas Negeri Yogyakarta
dengan jurusan Bimbingan dan Konseling
·
dari IKIP PGRI Wates dengan jurusan
Bimbingan dan Konseling
d. Presepsi
Kepala Sekolah mengenai peran guru Bimbingan dan Konseling
Menurut
kepala sekolah guru BK sangat membantu dalam menangani peserta didik, bukan
hanya kenakalannya saja tetapi menunjang prestasi siswa. Misalnya saja saat
ujian SNMPTN tahun 2014 atas seleksi guru BK yang rajin mengarahkan siswa
sehingga di sekolah ini dapat mengahasilkan 50 siswa masuk PTN.
Dibalik itu untuk
urusan kedisiplinan guru BK juga sangat membantu untuk mendisiplinkan siswa
dalam menaati tata tertib di sekolah.
B. Paparan
Umum Pelaksanaan Layanan BK
a. Layanan
Dasar
Pelayanan
dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui
kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal ataupun kelompok yang
disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang
yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan
dalam menjalani hidupnya. Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli
agar mencapai tugas – tugas perkembangannya. Fokus perilaku yang dikembangkan
menyangkut pribadi, sosial dan belajar dan karier.
Hasil observasi
di SMA N 1 Pengasih di peroleh informasi bahwa layanan dasar yang dilakukan
untuk memenuhi fungsi preventif dan pemberian informasi.
Di dalam fungsi preventif guru BK sering
memberikan layanan berupa bimbingan klasikal dan juga kelompok, dengan cara guru
BK melakukan kolaborasi seperti sosialisasi denagn pihak luar seperti kepolisian dan puskesmas. Materi
yang sering diberikan misalnya penyuluhan narkoba, Akibat dari sexs bebas. Selain
kolaborasi dengan pihak luar guru Bk juga sering memberikan materi preventif
sendiri. Pemberian layanan yang berupa pencegahan ini tergantung kebutuhan dari
peserta didik masing-masing.
Di dalam fungsi pemberian informasi guru
BK menggunakan media berupa papan bimbingan, memilih karier misalnya akan
meneruskan kuliah atau bekerja.
b. Layanan
Responsif
Pelayanan
responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan
dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera
dibantu dapat menimbulkan gangguanj dalam proses pencapaian tugas – tugas
perkembangan.
Di SMA N 1 Pengasih Permasalahan siswa
yang terjadi tidak ada yang kompleks, ada masalah kedisiplinan sekolah, tawuran
sampai melibatkan polisi,
Untuk masalah kedisiplinan sekolah
seperti terlambat, tidak mengikuti upacara penanganannya yaitu Sebelum ke guru
BK ditangani dulu oleh petugas piket tapi biasanya fleksibel dengan guru BK.
Setelah sampai ke guru BK , guru lalu menanyakan sebab dan akibat dahulu baru
memberikan sanksi yang bersifat pemberian efek jera. Prosedur siswa kesiangan
di SMA N 1 Pengasih adalah setelah 3x terlambat di panggil orang tua.
Untuk masalah tawuran penanganannya guru
BK berkolaborasi dengan sekolah lain mengenai masalah peserta didik dan juga melakukan
mediasi dengan guru BK sekolah lain sebagai mediator. Saat tawuran karena ada
salah satu siswa yang memakai senjata tajam yaitu memakai celurit, tawuran itu penanganannya
sampai melibatkan kepolisian.
c. Layanan
Perencanaan Individual
Perencanaan
Individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan
melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang
dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Di
SMA N 1 Pengasih, berkaitan dengan perencanaan masa depan yang berhubungan
dengan karier, guru BK memberikan angket untuk mengetahui bakat dan minat,
serta Guru BK juga memfasilitasi melaksanakan tes IQ untuk penjurusan di kelas X. Guru BK juga membimbing siswa untuk
pemilihan jurusan tersebut.
Untuk
tahun 2014 siswa siswi di SMA N 1 Pengasih banyak yang di terima dalam tes
SNMPTN dan SBMPTN , hal ini guru BK juga ikut andil dalam memberikan arahan dan
bantuan kepada siswa , nilainya seperti apa ,minatnya di jurusan apa, dan
apakah siswa dalam akademik mampu untuk ke jurusan tersebut. Guru BK juga
memberikan semacam alternatif pilihan yang sesuai dengan nilai dan minatnya.
Pemberian
bimbingan karier berbeda menurut jenjang nya. Kesulitan guru BK nya adalah
masalah waktu.Karena adanya sertifikasi guru, jadi semua guru berlomba – lomba
dalam mencari jam masuk kelas sehingga mata pelajaran BK jadi terabaikan.
d. Dukungan
Sistem
Dukungan
sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja,
infrastruktur ( misalnya teknologi dan informasi ), dan pengembangan kemampuan
profesional konselor secara berkelanjtan, yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli.
Di
SMA N 1 Pengasih Guru BK kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan orang tua
siswa sangat baik. Dengan guru mata pelajaran misalnya mengenai keadaan siswa
di kelas, siswa sering ramai, tidak memperhatikan pelajaran, sering melamun,
disini guru mata pelajaran melaporkan ke wali kelas dan baru ke guru BK. Lalu
dengan orang tua siswa, misalnya dalam kasus bolos sekolah. Siswa lain melihat
siswa satu yang tidak berangkat sekolah berboncengan dengan teman lain, lalu
guru bk menelpon orang tua siswa, menanyakan kebenaran informasi, dan apabila
benar, guru bk meminta bantuan kepada orang tua, untuk menanyakan kepada siswa,
baru guru BK melaksanakan bimbingan pada siswa tersebut
Guru
BK sering mengikuti forum seminar dan MGBK setiap hari jumat, DIKLAT untuk
pemberian informasi pemberian layanan dasar.
Dukungan
untuk kelancaran program BK, di SMA N 1 Pengasih , ada jam masuk kelas untuk
guru BK selama 1 jam mata pelajaran.
Sarana
Prasarana menurut guru BK masih kurang, untuk ruangan sudah dipisah kan antara
bimbingan kelompok dan pribadi sudah dipisahkan tetapi belum tertutup
seluruhnya.
C. Deskripsi
Umum Tentang Perkembangan Siswa
D. Laporan
Kasus Menarik
Kasus menarik yang membuat guru BK agak kesulitan
dalam penanganannya yaitu saat anak kelas XII yang hatinya sangat sensitif.
Anak ini berjenis kelamin laki – laki yang saat itu sedang tren potongan rambut
yang menurut anak ini tren. Saat ada salah seorang guru mata pelajaran masuk ke
kelas anak itu, guru tersebut mengomentari potongan rambut anak tersebut,
akibatnya anak tersebut tidak mau berangkat sekolah selama berbulan – bulan,
sehingga memicu guru BK untuk home visit ke kediaman anak tersebut. Anak tersebut
tidak mau ditemui, setelah bisa dibujuk, anak tersebut minta mau pindah
sekolah, kalau tidak diperbolehkan ia tidak mau sekolah. Padahal ia sudah kelas
XII akhir semester 1, yang sebentar lagi mau UN, setelah guru BK home visit ke
rumah anak tersebut selama berminggu – minggu, anak tersebut mau bersekolah
asalkan guru mata pelajaran yang mengomentari gaya rambutnya tadi mau minta
maaf kepada nya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai calon guru pembimbing hendaknya
banyak belajar dari guru pembimbing yang sudah bekerja di sekolah dengan
harapan dapat memetik ilmu serta memperoleh pengalaman mengenai bimbingan dan
konseling serta bagaimana tingkat perkembangan peserta didik.
C.
Lampiran
1.
Foto
2.
Skrip
Wawancara dengan Guru BK (konselor sekolah)
Pertanyaan
umum pembuka
1. Nama
guru Bk di SMA N 1 Pengasih?
2. Jumlah
guru Bk di SMA N 1 Pengasih?
3. Latar
belakang pendidikan setiap guru BK?
4. Mulai
bekerja di SMA N 1 Pengasih?
5. Jumlah
murid di SMA N 1 Pengasih?
6. Pembagian
siswa yang di ampu?
7. Jumlah
siswa yang diampu oleh setiap guru BK?
a.
Layanan
Dasar
Ø Layanan yang bersifat preventif (pencegahan)
di SMAN 1 Pengasih bentuknya seperti apa?
Ø Bagaimana sistematika pemberian layanannya?
Ø Hal ini di berikan secara bimbingan klasikal,
kelompok atau keduanya?
Ø Kerjasama dengan pihak luar seperti apa?
Ø Layanan yang bentuknya pemberian informasi
itu seperti apa?
Ø Bentuknya bimbingan klasikal, kelompok atau
klasikal kelompok?
Ø Pembagian materi antara kelas X, XI, XII itu
sama atau tidak ?
b.
Layanan
Responsif
Ø Permasalahan siswa yang sering terjadi ?
Ø Bila ada siswa yang membolos, merokok di
lingkungan sekolah, berpacaran apa tindakan dari guru BK ?
Ø Masalah yang paling komplek yang pernah
terjadi di SMAN 1 Pengasih ?
c.
Layanan
Perencanaan Individual
Ø Bagaimana
pelaksanaan layanan perencanaan individual di SMA N 1 Pengasih?
Ø Program-program
yang diberikan kepada peserta didik mengenai layanan perencanaan individual?
Ø Strategi
dalam melakukan layanan perencanaan individual?
Ø Biasanya
berdasarkan apa pemberian layanan perencanaan individual?
Ø Pemberian
layanan perencanaan individual di SMA N 1 Pengasih, apakah tiap tingkatan
dibedakan, dan perbedaannya seperti apa?
Ø Layanan
perencanaan individual untuk kelas 10 seperti apa?
Ø Layanan
perencanaan individual untuk kelas 11 bagaimana?
Ø Layanan
perencanaan individual untuk kelas 12?
Ø Layanan
yang diberikan kepada siswa khususnya untuk melanjutkan perguruan tinggi dan
bekerja?
Ø Peran
konselor dalam layanan perencanaan individual di SMA N 1 Pengasih?
Ø Kolaborasi
dengan pihak lain mengenai layanan perencanaan individual?
Ø Hambatan
atau kesulitan dalam melaksanakan layanan perencanaan individual?
d.
Dukungan
Sistem
Ø Bagaimana networking BK di SMAN 1 Pengasih ?
Ø Hubungan konsultasi dengan guru-guru mata
pelajaran, orang tua siswa maupun dengan guru BK di sekolah lain?
Ø Bagaimana kerjasama atau kolaborasi dengan
pihak lain yang terkait dengan pengembangan BK di SMAN 1 Pengasih?
Ø Apakah Ibu sering mengikuti seminar untuk
mengupdate informasi tengtang ke BK-an ?
Ø Apakah Ibu aktif dalam organisasi BK
(MGBK/ABKIN,Dll) ?
Ø Kendala apa saja yang muncul dalam
pengembangan dukungan sistem yang ada di SMAN 1 Pengasih ?
Ø Bagaimana mengatasi kendala tersebut ?
Ø Bagaimana dukungan pihak sekolah terhadap
pengembangan BK di SMAN 1 Pengasih ?
Ø Bagaimana keberhasilan BK di SMAN 1 Pengasih
?
Ø Suka duka guru BK dalam pengembangan
pelayanan BK di sekolah ?
Pertanyaan
umum penutup
1. Kesan-kesan
atau suka duka menjadi guru BK?
2. Masukan
untuk kami sebagai calon konselor?
3.
Dokumen
pendukung lainnya